TAHANLAH TANGISMU KAWAN DALAM PENYESALAN, JIKA ENGKAU BISA…
20 Tahun berlalu,
Aku tidak pernah bertemu ibuku, aku sangat benci sekali sama ibuku, dia adalah monster dalam kehidupanku, karena dia ayahku meninggal membawa rasa sakit hati yang mendalam, membawa kepedihan yang terukir begitu dalam. Karena dia aku menjadi yatim bahkan piatu menurutku.
Sejak kecil,
Aku tak pernah mendapatkan kasih sayang layaknya seorang anak pada umumnya dari ibunya. Aku ditampar, ditendang, dipukul oleh Dia. Aku tak pernah dipeluk, tak pernah diantar kesekolah, tak pernah disuapin makanan, tak pernah bercanda denganya, tak pernah diceritakan dongeng penghantar tidur oleh-Nya, aku tak pernah di cium dan mendapatkan ucapan selamat ketika ku mendapatkan nilai tinghi disekolah atau bahkan rangking tertinggi pada saat ku sekolah. SD, SMP, SMA ku lewati tanpa Dia, bukan karena dia tidak ada bersamaku, bukan karena dia tidak dekat denganku, bahkan aku serumah dengan Dia. Rumah itu bagaikan Neraka bagiku. Setelah sepeninggalan ayahku.
Awalnya aku tak tau apa yang terjadi sebenarnya, kenapa ada lelaki lain yang harus ku panggil ayah ( dipaksa oleh Dia) padahal ada ayahku yang sebenarnya sedang terbaring lemah karena stroke dan kena berjuang melawan tumor diperutnya di rumah itu.
Ternyata,
Setelah dewasa pemikiranku, aku mengetahui Dia Selingkuh dengan lelaki lain. Disaat ayahku terbaring lemah hingga sampai azalnya menjelang. Akhirnya kuputuskan sepeninggalan ayahku ( waktu itu aku masih SMP) aku tinggal dengan nenekku ( Ibu dari ayahku). Dan benar dugaanku Dia malah senang mendengar hal itu. Astagfirullah. Kebencianku semakin memuncak hingga kini 20 tahun sudah ku tidak bertemu dengan Dia bahkan enggan untuk sekedar menyapanya.
Kisah,
Ini diceritakan oleh seorang pasien yang berniat berdo’a bersama dalam Ruqyah sebagai bentuk ikhtiar beliau untuk menggapai kesembuhan dari Allah Untuk penyakitnya. Yaa penyakit yang dideritanya sudah 10 tahun dibagian rahimnya. Sehingga beliau di vonis mandul ( tidak bisa punya anak). Kisah ini pula diceritakan dikarenakan setelah mendengarkan keluhan beliau saya tanyakan kebeliau.
” BAGAIMANA HUBUNGAN BELIAU DENGAN AYAH ATAU IBUNYA….????
Seketika itu beliau menangis dan terus menangis hingga sampai beliau kuat menceritakan kisah tersebut.
Benar dugaan saya, karena kami banyak menemukan dilapangan setiap pasien yang mengeluhkan tentang kesulitan mendapatkan keturunan dikarenakan ada sangkut paut fitroh yang tidak seharusnya dengan ayah atau Ibunya kebanyakan. Selain itu bersumber dari kelalain fiteohnya sebagai seorang istri terhadap suaminya.
Setelah mendapatkan data seperti itu,
Saya meminta beliau untuk memaafkan ibunya dan mulai mendatangi ibunya kembali karena fitroh seorang anak adalah memuliakan kedua orang tua terutama ibunya tanpa kata tapi.
Beliau menjawab ” GAK BISA USTADZ, AKU SANGAT BENCI DENGAN DIA ”
Kenapa mba bisa sebenci itu sama beliau…??
Seperti yang saya sudah ceritakan tadi alasannya ustadz karena terlalu banyak perbuatannya yang begitu menyakitkan hatiku. ” DIA GAK SAYANG SAMA AKU SEDIKITPUN USTADZ ”
Oke,
Sebenarnya masalah terbesar bagi mba adalah bukan karena sering terdzholimi seperti dipuku, ditampar atau hal yang berkaitan dengan fisik lainnya. Melainkan mba merasa terdzholimi karena memang mba membutuhkan kasih sayang ibu sebenarnya, namun mba tidak mendapatkannyanya kan…???
” Yaa Ustadz benar karena Ibu gak pernah sayang sama ; ”
Oh begitu,
Satu pertanyaan lagi mba.. Apakah mba seorang paranormal yang bisa mengetahui masa depan dan masa lampau…..???
Apakah mba seorang cenayang yang bisa membaca isi hati orang…???
” Gak donk,
Ustadz aku tau hal tersebut adalah hal syirik bahkan aku gak pernah sekalipun datang ke orang orang seperti itu Alhamdulillah. ”
Alhamdulillah,
Terus darimana mba tau, setelah 20 tahun tidak bertemu bahkan menyapa lewat tlp atau hanya sekedar lewat sms atau wa, bahwa ibu gak sayang sama mba…???
Dan menurut mba,
Apakah perjuangan ibu merawat kita dalam kandungan dan mempertaruhkan nyawa demi melahirkan kita bahkan memberikan ASI untuk kita itu bukan sebuah bentuk kasih sayang dari Ibu kita…???
” Iyaa ustadz itu bentuk kasih sayang ibu ” ( mulai terharu)
Sekarang,
Saya mau tanya sama mba kalau gitu bagaimana caranya mengetahui kembali apakah ibu kita masih gak sayang sama kita atau mungkin sekarang lagi mencari-cari mba karena sepeninggalan nenek mba pergi tidak diketahui oleh ibunda, bagaimana caranya mba.. ????
” SAYA HARUS MENDATANGI IBU USTADZ..”
Kalau begitu saya sarankan mba sebelum diterapi lebih baik mba temui ibu terlebih dahulu dan minta maaf kepada beliau, masalah nantinya ibunda seperti apa sikapnya yang penting mba sudah berikhtiar untuk bersilaturahim kepada beliau dan berniat memuliakan beliau.
” Yaa ustadz saya usahakan dan saya fikir fikir dahulu, nanti kalau saya sudah kesana saya hubungi lagi ustadz untuk diterapi ”
Akhirnya beliau dan suaminya pulang.
3 hari setelahnya,
Suami beliau menelpon dan mengabarkan bahwasanya istri beliau ngamuk – ngamuk dan menyakiti dirinya sendiri, sejak pagi tadi ( beliau nelpon mlam) meminta untuk saya agar datang dan membantu meruqyah istrinya. Karena beda kota saya keesokan harinya kerumah beliau. Dan teenyata :
Pagi harinYa setelah beliau merasa kuat dan yakin akhirnya beliau berkunjung ke ibunya namun beliau merasa syock ternyata Pada saat saya sarankan beliau untuk menemui ibunya 3 hari yang lalu, teenyata malamnya ibunya meninggal dunia. Akhirnya bathin dan jiwa beliau seperri tersambar petir, merasa menyesal padahal sudah hampir sebulan kata tetangga ibunya, ibunya selalu menyebut namanya dan manggil namanya untuk pulang dan bertemu.
Karena banyak mikir dan mementingkan ego dalam hal memuliakan seorang ibu…
Karena lebih cenderung mendekap amarah dan kekecewaan daripada memaafkan.
Beliau akhirnya merasa menyesal dan goyah jiwanya.
” YUUK, DATANGI DAN MULIAKAN KEDUA ORANG TUA KITA TERUTAMA IBU KITA JANGAN SAMPAI MENYESAL, KARENA KEDUA ORANG TUA KITA ADALAH BEKAL KITA MENUJU SYURGA-NYA BAGAIMANAPUN KEADAANYA. ”
Wallahu’alam
Barakallahu fiiekum
Rizqi Ginanjar Albantany