Setelah pengajian, terjadi percakapan menarik antara saya dengan seorang bapak yg bertanya pertanyaan unik. “Kenapa hantu luar negeri keliatan cakep dengan pakaian bangsawan? Sedangkan hantu lokal terlihat lusuh dan kere dgn selembar kainnya?”. Spontan saya ketawa, kemudian saya jawab bahwa perwujudan “hantu” tak lepas dari ulah dari manusia yg tinggal di sekitarnya.
Dikisahkan dalam Tafsir Quranil ‘Adzhiin bahwa dulunya jin itu takut dan kabur kalau ketemu manusia, bahkan jin lebih takut terhadap manusia daripada manusia yg takut pada jin.
Hingga suatu ketika ada pimpinan qobilah menginap di suatu lembah kemudian dia berkata, “Aku berlindung kepada jin penguasa lembah ini”. Seketika gerombolan jin yg mau kabur mengurungkan niatnya, mereka berkata pada kawanannya, “Kami melihat manusia takut pada kita sbagaimana kita takut pada mereka”. Akhirnya mereka mendekat dan menjadikan manusia bebal dan gila (kesurupan). Dari riwayat ini kita bisa simpulkan bahwa jin akan menggoda dan menampakkan diri tatkala mereka mendengar dongeng manusia.
Tatkala ada cerita ttg pocong, maka jin akan berubah jadi pocong.
Tatkala ada cerita ttg kuntilanak, maka jin akan berubah jd kuntilanak.
Tatkala ada cerita ttg vampir, maka jin akan brubah jd vampir.
Tatkala ada dongeng ttg jalan angker, maka jin akan selalu meneror manusia yg melewati tempat tsb agar semakin takut dan panik.
Maka mulai sekarang, stop bercerita ttg nama-nama hantu utk menakuti anak kecil, stop membunyikan klakson di tempat angker.
Fantasi liar inilah yg menciptakan hantu dengan beraneka ragam dan bentuknya.
Bahkan jika jin melihat film hantu buatan manusia, bisa jadi mereka pingsan karena lebih menyeramkan daripada wujud asli jin sebenarnya 😂
.
Wallahu a’lam bish shawwab.