[Jin Mie Ayam]
Ada salah seorang saudara kita bercerita tentang kasus Jin Mie Ayam. Dahulu kala, beliau memakan mie ayam di suatu ruko.
Kelihatannya memang, mie ayam situ laku keras. Banyak orang yang suka. Dan rupanya setelah beliau makan di tempat, itu, beliau menyukainya dan , beliau ketagihan. Tidak mau makan mie ayam kecuali mie ayam yang itu. Makanya, sering bolak-balik ke warung tersebut. Itu dulu, sebelum kenal ‘ngaji’.
Singkat cerita, di suatu masa berikutnya, beliau diruqyah. Pas diruqyah, malah jinnya ga berhenti memekik begini: “Mi ayam,,,,mi ayam,,,,mi ayam,,,,mi ayam,,,,mi ayam….”. Duh, rupanya jin mie ayam terkoneksi ke dirinya. Gara-gara dia pernah makan di sana tanpa basmalah sampai ketagihan.
Di dalam tubuhnya, jadi ada buhul yang tersambung pada jin penglaris mie ayam toko tersebut. Itu adalah salah satu madharat makan di toko sembarangan, tanpa bismilah dan malas mendawamkan dzikir. Karena memakan makanan yang ada kontribusi jin untuk menggurihkannya tanpa basmalah, sama dengan memasukkan buhul meski seuprit ke tubuh kita. Terlebih efek jin penglaris itu sangat cepat bekerja ditubuh orang yg kosong dr Dzikrulloh , Di antara madharatnya ya:
[1] Merasa itu makanan lezat (pengaruh setan) padahal bisa jadi aslinya hambar bahkan ga enak sama sekali.
[2] Ketagihan dengan kelezatannya, padahal lidahnya tertipu.
[3] Terkoneksi dengan jin yang terkait, jika kemudian juga jarang medawamkan Dzikir pagi & petang.
[4] sakit pada area lambung, karena buhul sihir bersemayam di dalam perut, buhul ini sifatnya Racun dan merusak kerja sistem pemcernaan.
Parahnya kalau korban diruqyah oleh peruqyah yang ‘macam-macam’ , yang sebagian sadar dan sebagian tidak sadar ‘make jin’ dalam prosesi ruqyahnya.
Kelihatan awalnya mungkin sembuh. Padahal tidak. Ke depannya, malah terkoneksi sama jin timpalan dari peruqyah tersebut.
Makanya, tidak heran jika ada para mantan pasien yang pernah diruqyah oleh Ustadz nganu misalnya (ada kontribusi jin dalam ruqyahnya), rela membela mati-matian ustadz nganu ketika diingkari padahal tidak ada uang sponsor.
Semua yang diucapkan ustadz nganu selalu dibenarkan. Bahkan kalau ustadz nganu ngomong vulgar depan umum sekeleuspun, tetap dianggap benar. Dan siap menghujat siapapun yang menentang ustadz nganu meskipun mereka tidak tahu duduk perkaranya. Supporter seperti ini unik, aneh dan ada, bahkan banyak. Ustadz nganu dan yg semisal harus lekas introspeksi diri. Ini kejanggalan. Dan bukan untuk dibanggakan.
Karena sangat mungkin para mantan pasien ini terkoneksi dengan jin-jin yang berkontribusi dalam ruqyah ala ustadz nganu ini, Tanpa disadari mereka. Kadang tanpa disadari oleh ustadz nganu sendiri.
Inilah ngerinya. Kita tidak usah makan bareng jin. Tidak usah bersenggama dengan istri bareng jin. Tidak usah meruqyah bareng jin. Tapi, gimana caranya?
Banyak belajar dan amalkan ibadah sesuai sunnah.Dan semoga kita semua dapat kenikmatan keduanya. Aamiin.
Bagi ikhwah yg ingin mengenal ruqyah lebih dalam sesuai sunnah, yuk ikuti Pelatihan Ruqyah akhir bulan ini bersama saya dan ust. Azzimam Aulia Arrahman