Gara-gara konten kreator dobol yg mengatasnamakan agama, kami selaku peruqyah ikutan kena imbas dituduh menjual agama dengan dalih ikut mempromosikan adanya penyakit santet dan sihir…
Padahal penyakit karena sihir itu memang nyata, menegakkan diagnosa bahwa penyakit yg dialami pasien adalah sihir juga sah-sah saja dalam pandangan syariat Islam.
Sihir itu memiliki hakikat, dampak kerusakannya nyata.
Pagi ini saya mengutip dari kitab Hâsyiyah Ash-Shôwi ‘Alā Tafsīril Jalâlayn jilid 4 hlm.656 dalam tafsirannya mengenai surat Al-Falaq.
عن ابن عباس: أنه مرض و حبس عن النساء و الطعام و الشراب، ففي ذلك دليل على أن السحر إنما تسلط على ظاهر جسده، لا على عقله، ثم اعلم أن مذهب أهل السنة أن السحر حق و له حقيقة، و يكون بالقول و الفعل…إلخ
Dari Ibnu ‘Abbas : bahwa Nabi (ketika disihir) beliau jatuh sakit dan tertahan dari istri-istrinya, dari makanan dan minuman. Pada peristiwa itu menjadi dalil yg menunjukkan bahwa sihir hanya menyelimuti kondisi fisik luar Nabi, tidak menyerang akal beliau. Kemudian ketahuilah, bahwa madzhab Ahlussunnah meyakini bahwa sihir itu NYATA dan EKSIS, sihir bisa dilakukan dengan ucapan dan perbuatan…
Masih konsisten kan? Bahkan ditegaskan bahwa ahlussunnah meyakini sihir itu nyata, bukan utk ditakuti tp supaya kita lebih serius berdoa dan meminta perlindungan pada Allah Ta’ala..
Lanjut.. liat kalimat yg dikasih stabillo ijo..
Itu adalah cara Labid bin Ashom menyihir Nabi. Singkatnya, selain mencuri rambut Nabi yg tersisa di sisir, Labid juga menggunakan boneka lilin, mirip boneka santet atau Voodoo dari Afrika yg fungsinya untuk menyakiti target sihir.
Boneka itu ditusuk pake 11 jarum, diikat dengan 11 ikatan. Menariknya, di situ dijelaskan sebagai berikut:
كلما نزع إبرة وجد لها ألم في بدنه ثم يجد بعدها راحة…
“Setiap kali 1 jarum dicabut, beliau merasakan sakit di tubuhnya, kemudian beliau merasa lega..”
Jelas ya? Sihir itu punya hakikat, dia eksis menyakiti ummat Manusia. Maka RAJIN-RAJINLAH membaca DZIKIR PERLINDUNGAN PAGI DAN PETANG!
Ingat, JANGAN LATAH mengaitkan semua penyakit adalah sihir. JANGAN pula terlalu meremehkan, seakan sihir tidak ada sampai lupa berdoa kpd Allah Ta’ala.